1. Pilek (snot/coryza):
Penyakit ini biasanya muncul di peralihan musim. Penyebarannya melalui udara dan air minum. Meskipun tidak menyebabkan kematian, kondisi ayam menjadi kurang prima dan bobotnya turun. Penyebab pilek adalah bakteri Haemophillus galinarum.
Gejala awal ditandai dengan keluarnya ingus encer dari lubang hidung dan berubah kental kuning dan berbau anyir. Mata tampak sayu dan mengantuk serta terjadi pembengkakan di sekitar pelupuk mata. Kepala sering digeleng-gelengkan, gemetar, dan berjalan sempoyongan. Pernapasan terganggu, sering bersin-bersin, dan terengah-engah seperti tercekik. Ayam yang sakit tampak pucat, lesu, dan kehilangan nafsu makan meskipun sering minum.
Pengendalian dilakukan dengan cara mengarantina ayam sakit sesegera mungkin di kandang terpisah. Kandang dibersihkan dan di semprot dengan distinfektan. Setelah itu, kandang dijemur di bawah sinar matahari. Ayam sakit segera diobati dengan menyuntikkan Sterptomycin 200mg/ekor selama 3 hari berturut-turut. Cara lain dengan memberikan obat, seperti Erithromycin, Tetrasulfa, dan Neoterrymycin. Dosis pemberian sesuai dengan petunjuknya. Untuk pencegahan, sebaiknya sejak kecil ayam disuntik dengan vaksin snot.