Wednesday, November 30, 2011

Renungan penikmat kopi

Ada pertanyaan yang menggelitik dari beberapa teman sesama hobies "kenapa sih ayam serama begitu terkenal dan mendunia? sedangkan kita punya banyak ayam hias atau burung berkicau yang tidak kalah bagusnya dari serama" Pertanyaan ini memang kelihatannya sangat simple dan mudah untuk dijawab, tetapi ternyata tidak mudah menjawabnya. berhari-hari saya coba renungkan pertanyaan ini. Semakin saya cari jawabanya semakin tidak ketemu jawabanya. Saya coba banding-bandingkan dengan ayam bekisar, ayam pelung, ayam ketawa, juga dengan semua unggas lainnya. ternyata tidak kalah bagusnya dengan ayam serama, tetapi kenapa tidak bisa mendunia seperti serama. Dimana salahnya?
Sampai pada suatu hari saya bertemu dengan Rudi Pelung seorang pelopor serama dan burung paruh bengkok di Indonesia. Dan saya coba tanyakan dengan rekan saya ini. Ternyata jawabnya sangat mudah, Bahwa yang kita tekuni dan tonjolkan selama ini adalah semuanya dalam bentuk Audio (suara) sedangkan serama dalam bentuk Visual (Penglihatan). Ternyata jawaban inipun masih belum memuaskan hati saya, Kenapa bisa begitu dan apa alasannya? Dan beliaupun menjelaskan alasannya berdasarkan dari pengamatannya selama ini. Bahwa para hobies diluar Indonesia umumnya berbeda dengan kita dalam menikmati hobbinya. Mereka lebih menikmati dalam bentuk visual, karena sudah tidak ada waktu lagi untuk menikmati dalam bentuk audio sehubungan dengan kesibukan mereka yang sudah sangat tinggi. Itulah sebabnya apapun bentuk hewan kesayangan mereka tetap dinikmati dalam bentuk visual. Salah satu contoh di Indonesia burung love bird, disini dilatih untuk berkompetisi dalam hal suara sedangkan diluar sana burung-burung ini dilatih untuk melakukan aktraksi ketrampilan. Dan kitapun sebetulnya mempunyai hewan piliharaan yang juga sangat terkenal didunia, ikan Arwana, cendrawasih dan jenis burung paruh bengkok dan inipun karena dapat dinikmati secara visual juga. Jadi itulah jawabannya dan kita tidak perlu berkecil hati dengan lebih populernya serama ditingkat dunia. Dan saya juga berharap suatu hari kelak ada beberapa unggas kita yang bisa menyaingi kepopuleran serama, Kita masih punya ayam sumatera yang sekarang sedang dikembangkan oleh negara Inggris dan Amerika, karena dianggap ayam yang unik dan indah warna bulunya. Selamat Pagi untuk semuanya, dan selamat menikmati secangkir kopi

Tuesday, November 29, 2011

Tulisan kopi pagi

Baru kali ini saya menemui suatu kesenangan dan tantangan dalam menekuni hobbi, sudah hampir semua hobbi saya tekuni dan ikuti tetapi dunia serama sangat menarik bagi saya. Karena dalam dunia serama kita tidak hanya dituntut untuk menyenangi saja tetapi lebih dari itu, kita dituntut untuk terus dan terus berinovasi dan bereksperimen serta berkreasi untuk menghasilkan serama-serama terbaik dan mempunyai bentuknya yang sangat kecil dan unik. Itulah sebanya banyak peternak-peternak serama baik di Indonesia, Malaysia maupun dibelahan dunia lainnya yang selalu berinovasi dan bereksperimen. 
Dalam dunia serama, jangankan kita berbicara tentang kwalitas untuk mendapatkan kwantitas saja sudah cukup sulit untuk dihasilkan terutama dari indukan/pejantan yang bersize kecil dan ekstrem. Faktor ini pula yang membuat harga serama cukup mahal dipasaran. Itu sebabnya serama mempunyai nilai ekonomi/bisnis yang cukup menjanjikan disamping sebagai hewan kesenangan oleh sebagian orang. Dan inipun mulai dirasakan di Indonesia seiring dengan makin banyaknya pemain atau peternak serama.
Hanya saja kita masih tertinggal untuk menghasilkan serama-serama berkwalitas dari peternak-peternak di Malaysia. Ini masih saya maklumi, sebab kita pernah vakum dari dunia serama ketika berkembang kasus  flu burung pada beberapa tahun yang lalu, dan kita juga harus tau kalau saat ini banyak serama-serama terbaik di Malaysia telah berhijrah ke Indonesia.Dan inilah saatnya bagi kita untuk merebut kembali dominasi serama dari peternak-peternak Malaysia atau negara lainnya. Materi yang ada sumber daya manusia yang cukup adalah modal awal bagi kita untuk bangkit dan mengejar ketinggalan kita. Tinggal pihak Pemerintah/Pemda apakah mau mendukung atau tidak? Karena ini pada akhirnya juga, akan mengangkat pendapatan masyarakat yang terlibat didalamnya serta meningkatkan pendapatan daerah. Tulisan ini hanya sekedar iseng dipagi hari sambil menikmati secangkir kopi. Salam Seramamania

Thursday, November 24, 2011

Perbedaan Grade dengan Size

Banyak orang belum tau tentang perbedaan grade dengan size. Istilah Grade dipergunakan dalam pertandingan serama, dan digunakan untuk menentukan klas pertandingan. Grade diperuntukan bagi ayam-ayam dewasa atau diatas umur 7 bulan. Dalam pertandingan biasanya digunakan 2 (dua) klas masing-masing: Klas A Atau Grade A dengan bobot dibawah 360 Gram, sedangkan Klas B atau Grade B dengan bobot 360 gram sampai 500 gram, dan Klas C atau Grade C dengan bobot diatas 500 gram. 
Sedangkan istilah Size adalah tentang tinggi dan besarnya body, dan biasa digunakan dalam istilah breeding.Size terbagi dalam 3 (tiga) kategori: size Kecil (Small), size Sedang (Medium), dan size Besar (Large). Bagi pemula saya tidak menyarankan untuk mencoba ternak dengan menggunakan indukan atau pejantan size kecil apalagi dengan postur tubuh yg extrem, karena mempunyai tingkat kesulitan yang sangat tinggi ketika diternak. Selamat mencoba dan jangan pernah putus asa kuncinya adalah: Teliti, Telaten, dan Sabar.
Salam Serama....

Thursday, November 17, 2011

Sekedar Opini

Maaf saya masih menyangsikan keabsahan dari kasus Flu Burung yang dengan mudahnya menyerang manusia. kalau ini mudah terjadi sudah banyak peternak unggas/orang yang mati kena flu burung termasuk anda dan saya sekeluarga. Ayam mati secara masal itu adalah biasa menurut saya, dan kita sering menyebutnya dengan telo/tetelo/kok. Walaupun secara medis H5N1 ada tetapi janganlah kita besar2kan. Karena saya melihat disini ada pihak2 tertentu yang menarik keuntungan dari kasus flu burung. Dan ini terjadi setiap dunia unggas sedang naik daun/digemari baik sebagai hewan peliharaan atau komsumsi. Saya pribadi sangat prihatin bila isu flu burung merebak lagi, yang jelas dunia perunggasan kita dan semua produk turunannya akan hancur kembali dan yang merasakan langsung akibatnya adalah produsen, pedagang kecil yang perhubungan dengan unggas dan masyarakat kecil juga yang akan menanggung akibatnya.

Suhu & Kelembaban

Salah satu kendala utama seorang peternak indoors adalah suhu dan kelembaban, dimana kedua faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan d...